Pusat perkara yang menjadi
pemandangan dan pembicaraan di dalam al-Qur’an Suci yaitu ALLOH Yang Maha
Kuasa. Bukalah halaman yang manapun juga dari pada Qur’an, maka disitulah kita
dapati sebutan tentang ALLOH atau berhubungan dengan ALLOH.
Memang dengan lantaran Qur’an kita
bisa mendapat faham tentang ALLOH sekedar yang bisa masuk di dalam fikiran
manusia.
Kita tidak mengetahui sesuatu apa
tentang Dzat Ilahi. Sebanyak-banyak yang kita ketahui dari padaNya ialah dengan
lantaran rupa benda dan kejadian didalam ‘Alam, yang menjadi tanda adanya
ALLOH. Tidak mungkinlah bagi kita dengan usaha kita akan mendapat pengetahuan
yang sepenuh-penuhnya tentang rupa-rupa tanda adanya ALLOH di dalam ‘Alam itu,
walaupun Cuma yang ada di dalam kalangan maddi (material, kawadagan) belaka.
Segala penyelidikan ‘ilmu wetenchap tidaklah bisa menyebabkan kita mengetahui
jalan-jalannya ALLOH dengan sepenuh-penuhnya. Rupa-rupa qanun atau sunnat
thabi’at (wet’alam) yang kadang-kadang telah didapatkan oleh manusia itulah
hanya tanda-tanda kemauan ALLOH di dalam sesuatu jurusan yang teristimewa saja.
Sebutlah itu kekuatan-kekuatan ‘alam, tetapi artinya adalah serupa juga yaitu
tanda-tanda kemauan ALLOH.
Tiap-tiap pendapatan yang baru adalah menunjukkan
perkara yang nyata kepada kita bahwa walaupun cumah di dalam kalangan maddi
(material) saja, kita tidak bisa mendapat pengertian yang penuh tentang
perbuatan ALLOH, apalagi perbuatan ALLOH di dalam kalangan batin dan kalangan
Roh. Suatu Kitab yang isinya datang daripada ALLOH, haruslah member penerangan
kepada manusia tentang jalan-jalannya ALLOH dan harus member pengertian tentang
tanda-tanda kemauanNya, dan tentang perkara ini nyata-nyatalah tidak ada lain
Kitab Suci bisa menjadikan persamaannya Qur’an Suci. Di dalam Qur’an Suci dan
Hadits Rosululloh SAW. Adalah disebutkan berpuluh-puluh jalannya ALLOH
menyatakan kemauanNya di dalam ‘Alam, yaitu yang biasa disebut Nama-nama Suci
(Bagus) daripada Alloh, yang kami muatkan di dalam daftar pada penghabisan
karangan ini.
Segala wet, dalam tiap-tiap
kalangan, rupanya tidak lain melainkan ialah natijah (kesudahan)
yang timbul daripada nama-nama yang demikian itu dan segala keutamaan adalah
bayang-bayangnya belaka.
Oleh….
HAJI UMAR SA’ID TJOKROAMINOTO
Pimpinan Pertama Pergerakan Partai
Syarikat Islam Indonesia
Posting Komentar
بسم الله الرحمن الرحيم