Home » » BELAJAR DARI PENGALAMAN (bagian I)

BELAJAR DARI PENGALAMAN (bagian I)

Written By Syarikat Islam Indonesia (SMD) on Jumat, 25 Januari 2013 | 01.12

“hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertaqwalah kepada alloh,sesungguhnya alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs.59 : 18)

Setiap mukmin semestinya sadar dan menyadari akan langkah dan gerak perilaku kehidupan selama ini. Dari mana asal hakikat adanya kehidupan ini, untuk apa kita hidup di dunia sebenarnya dan bagaimana akhir perjalanan hidup manusia nantinya. Dilematis pertanyaan setiap diri akan selalu ada, karena setelah manusia diciptakan dari setetes darah sampai kepada kesempurnaan kejadiannya -dengan akal dan pikirannya- selalu berhadapan pada objektifitas kehidupan maupun subjektifitasnya.

Kesadaran inilah satu faktor yang akan menghantarkan jiwa manusia, baik lahir maupun bathin kepada satu sikap yang pasti dan stabil. Tanpa memahami dan sadar akan arti kehidupan selama ini, manusia akan terperosok kelembah kehinaan menurut pandangan Ilahiyah. Bahkan hidup bagaikan kehidupan binatang yang tak tahu aturan dan tidak mau diatur dengan hukum Sang Pencipta alam semesta Yang Maha Tahu.

Kehidupan yang tidak sadar akan arti hidup, biasanya disebut hidup hissy, adalah kehidupan yang hanya untuk kepentingan diri sendiri yang selalu dikejar hanya kepentingan yang  berkenaan dengan dirinya. Dengan rumah tangganya kadang kadang ia bergerak di khalayak ramai, tetapi bergeraknya itu hanya untuk kepentingan pribadi, keperluan kasar, keperleuan materi.

Orang yang demikian itu sesungguhnya memiliki sifat “diam”. Bukan “diam”karena tak kuasa berjalan. Bukan pula diam karena tidak pandai bergerak, tetapi diam yang dimaksudkan adalah karena tidak pandai atau tidak bisa menjalankan hukum-hukum Alloh.

Hidup yang demikian itu boleh diibaratkan hidup bagaikan tumbuh-tumbuhan hidup dengan tidak sadar dan insyaf akan arti dan harga hidupnya.

Firman alloh SWT:
“dan (ingatlah),ketika kamu berkata : hai Musa,kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Alloh dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya”. (Qs.2 : 55)

Umat Nabi Musa meminta kepada Nabinya, ingin melihat Alloh dengan pandangan lahirnya. Ini suatu hal yang mustahil bagi makhluk-Nya karena Alloh berfirman pada ayat lain :

“dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Robb telah berfirman(langsung) kepadanya,berkatalah Musa : “ya Robbku,nampakkanlah (diri engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada engkau”.Robb berfirman :”kamu sekali-kali tidak sanggup melihati-Ku”.tetapi melihatlah ke bukit itu,maka jika ia tetap di tempatnya(sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”.tatkala Robbnya Nampak bagi gunung itu,kejadian itu menjadikan gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan.maka setelah Musa sadar kembali,dia berkata :”Maha suci engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”.(Qs. 7 :143)

“dan mereka berkata :”kehidupan ini  tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja,kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”,dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”. (Qs.45 : 2 4)

Selain hidup hissy, ada sebagian manusia yang sudah mulai mempergunakan hidupnya untuk menjalankan hukum-hukum Alloh. Tetapi belum mempunyai kesadaran cukup. Belum mempunyai keyakinan yang kuat dan teguh. Ia mudah berubah, mudah pindah haluan dan sikap. Hanya ada sangkutannya dengan kepentingan dunia belaka. Ia belum mempunyai pendirian yang kuat dan teguh, biasanya hidup semacam ini disebut hidup Maknawy.

Tingkatan hidup yang ketiga adalah “hidup Ma’any”. Dimaksudkan hidupnya dipergunakan untuk melakukan amal kebaikan dan kebajikan yang banyak lagi sempurna. Amal yang timbul dari keyakinan yang kuat dan iman yang teguh. Amal yang dilakukannya hanya mengharapkan rahmat dan Ridho Alloh SWT semata.
Share this article :

Posting Komentar

بسم الله الرحمن الرحيم

POSTINGAN TERBARU