Home » » Lahirnya Institut Suffah (bag. I)

Lahirnya Institut Suffah (bag. I)

Written By Syarikat Islam Indonesia (SMD) on Sabtu, 09 Februari 2013 | 15.19

Bermaksud mencontoh pola Rosulullah SAW pada awal pergerakan hijarhnya ke Yatsrib, dengan membentuk masyarakat yang Islami dan lembaga pendidikan dan pengkaderan, maka SM. Kartosuwiryo berusaha mendirikan sebuah lembaga pendidikan dan pengkaderan yang bernama ”Institu Suffah”.Lembaga ini diharapkan menjadi modal utama dalam usaha melahirkan ” Darul Islam” dikemudian hari. Gagasan ini sesungguhnya sudah lama dicanangkan, dicetuskan sejak kongres partai tahun 1937 di Surabaya.

SM. Kartosuwiryo yang sungguh mengerti akan pentingnya lembaga kaderisasi kepemimpionan, dan yang memberi perhatian pada bidang ini dalam brosur hijarahnya, diberi kepercayaan untuk mendirikan ”suatu lembaga yang direncanakan guna melatih kader-kader pimpinan Islam yang militan” oleh kongres partai saat itu. Tetapi ketika pimpinan PSII memutar haluan politiknya ke parlemen, maka partai tidak ada lagi minat terhadap rencana tersebut. Namun SM. Kartosuwiryo dengan kesungguhan hati meneruskan persiapan guna pembentukan lembaga pengkaderan dan penyesuain gagasan itu dengan pola pejuanagn Rasulullah SAW. Lembaga yang dimaksudkannya tidak lagi terikat dengan PSII lama, pimpinan Abi Kusno cs, yang dirasakannya telah mengkhianati perjuangan umat Islam Indonesia. Lembaga ini akan menjadi lembaga pendidikan yang terikat dan diawasi oleh PSII kedua, tegasnya PSII hijrah.

Setelah rencana ini disahkan oleh kongres kedua pada bulan Maret 1940, didirikanlah ”Institut Suffah” yang berlokasi di Malangbong. Dengan institut ini paling tidak ada dua target yang dapat digarap. Petama, membentuk para mujahid, kader-kader militan, yang kuat aqidahnya dan menguasai ilmu Islam, yang nantinya mampu menggerakkan jihad fi sabilillah, termasuk jihad dalam arti fisik- menumbangkan dominasi penguasa-penguasa dzalim, dalam rangka menegakkan daulah islamiyah. Kedua, menciptakan masyarakat yang islami, dengan mulai dari pengenalan dan penerapan nilai dan sistem hidup Islam bagi setiap pribadi. Masyarakat Malangbong dan sekitarnya menjadi obyek dari pelaksanaan program ini, yang bisa diharapkan menjadi basis kekuatan dan pusat komando gerakan jihad umat Islam di kemudia hari. Jihad adalah merupakan tindak lanjut daripada hijrah, sebab sikap hijrah tidak dianggap absah bila tidak diiringi dengan jihad.

Lembaga pendidikan Suffah ini disusun menurut sistem pesantren dan madrasah, yang menghasilkan hubungan yang sangat erat dan akrab antara guru dan murid/siswa. Guru disini, disamping sebagai pendidikan dan pengajar juga berfungsi sebagai contoh suri tauladan bagi siswanya dalam menerepkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus sebagai pemimpin dan pembimbing yang membawa para siswanya ke arah mardlatillah di dunia dan akhirat. Disini para siswa akan digembleng selama 4-6 bulan, sehingga mereka menjadi kader mujahid yang tangguh dan militan, yang bisa diharapkan menanamkan dan menyebarkan ide serta cita-cita Islam dikalangan masyarakat dimana mereka akan kembali.
Share this article :

Posting Komentar

بسم الله الرحمن الرحيم

POSTINGAN TERBARU