Home » » SMK, TOKOH YANG TIDAK DI INGINKAN

SMK, TOKOH YANG TIDAK DI INGINKAN

Written By Syarikat Islam Indonesia (SMD) on Kamis, 14 Maret 2013 | 20.25

MENGENAL PRIBADINYA  (bagian satu)

Jenjang Pendidikan Umum

SMK dilahirkan di Cepu, sebuah kota kecil antara Blora dan Bojonegoro, pada tangal 7 Pebruari 1905. status ayahnya yang termasuk golongan bangsawan (ningrat) dikalangan keraton Solo, penjajahan ini agar dapat bebas melaksanakan kehidupan Islam dengan sempurna, meskipun akhirnya dengan tindakannya ini beliau harus mengorbankan kariernya sebagai calon dokter pada sekolah kedokteran yang menjadi idola masyarakat pada saat itu.

Terlebih lagi setelah beliau bertemu dengan HOS Cokroaminoto di Surabaya, seorang tokoh PSII yang paling menonjol, dan memiliki kharisma kepemipinan yang tinggi . SMK banyak belajar, menyerap ilmu dan akhlak dari tokoh ini, terutama dalam bidang tauhid dan politik Islam. Setelah dikeluarkan dari NIAS tahun 1927, beliau berketetapan hati untuk tinggal bersama HOS Cokroaminoto dirumahnya, sekaligus menjadikannya sebagai guru dan pemimpin yang dapat membimbing dirinya dalam melaksanakan pengabdian kepada Alloh, dan dalam perjuangan menegakkan Dienullah Al-Islam. Mulai saat itu beliau diangkat sebagai sekretaris pribadi oleh HOS Cokroaminoto, dan fungsi ini berlanjut sampai 1929.

Sebagai pembantu dan sekertaris pribadi, beliau banyak memberikan ide-ide dan gagasan-gagasan yang Islami terhadap HOS Cokroaminoto dalam mempertegas garis Islamnya, terutama dalam mempertahankan dan merealisasikan politik Hijrah PSII, yang telah diputuskan oleh kongres.

Hal inilah yang menyebabkan HOS Cokroaminoto semakin percaya kepada diri SMK, bahwa ia benar-benar seorang kader muslm mujahid yang militan, yang telah dipercayai untuk melanjutkan perjuangan Islam ini. Maka pada kongres tahun 1931, beliau diangkat menjadi sekertaris jendral PSII. Sampai akhir hayat cokroaminoto yang wafat pada tahun 1934. Pada periode ini, periode bersatunya SM kartosuwirya dengan cokroaminoto, akan semakin jelas perjuang PSII, yang semakin berusaha memurnikan azas dan warna islamnya dari campuran – campuran lainnya semacam nasionalisme sekuler, Sosialisme dan komunis.

Akibatnya cokroaminoto dan PSII-nya ditinggalkan dan diisolir oleh tokoh-tokoh Sosialis dan Komunis, yang dulu pernah bersama-sama dalam syarikat islam. Apalagi setelah ditetapkan politik hijrah sebagai politik resmi dari  PSII, semakin banyak tokoh –tokoh yang mengecam dan keluar dari PSII. Bila dilihat dari lahiriahnya memnag PSII semakin kecil dan lemah, akibat sikap hijrah ini, tetapi dihadapan Alloh bukan lah demikian, sebaliknya PSII semakin bernilai dan semakin dekat dengan karunia Alloh. Sebab yang dinilai Alloh robbul’izzati bukan lah besarnya kuantitas melainkan tingginya kualitas dan kebersihan Iman
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

19 Juli 2014 pukul 14.29

Murid Terbaik , Imam yang sudah Seharusnya, Jasamu Teramat sangat berarti bagi Umat Islam Indonesia.

Posting Komentar

بسم الله الرحمن الرحيم

POSTINGAN TERBARU