Home » » Lahirnya Institut Suffah (bag II)

Lahirnya Institut Suffah (bag II)

Written By Syarikat Islam Indonesia (SMD) on Minggu, 10 Februari 2013 | 09.39

Lahirnya Institut Suffah Bag II - Kebanyakan yang datang sebagai siswa disini adalah para pemuda yang berasal dari daerah Priangan, ada juga yang dari jauh, seperti dari Banten, Wonorejo, Cirebon bahkan dari Tolo-Toli Sulawesi Utara. SM. Kartosuwiryo selaku pemimpin lemabaga ini banyak mengambil peranan aktif dalam pengelola pengkaderan ini, beliau memegang pelajaran ilmu tauhid, untuk menanamkan aqidah dan keyakinan para siswa.

Diuraikan pengertian kalimah :   Laa Ilaha Iallah yang merupakan dasar dan sumber ilmu tauhid dan juga merupakan dasar serta sumber segala aspek kehidupan umat Islam. Uraiannya secara sepintas bias kita lihat seperti dibawah ini.
Artinya: tidak ada yang maujud kecuali atas izin dan takdir Allah.

Hal ini untuk membulatkan aqidah dan keyakinan, bahwa setiap kejadian, baik yang terjadi atau menjadi, baik yang disengaja oleh manusia ataupun tidak, baik yang sesuai dengan keinginan atau tidak, yang bersifat biasa atau luar biasa, yang manis dan yang pahit, yang baik maupun yang buruk, itu semua adalah kudrat dan iradat Allah, atas kuasa dan kehendak Allah SWT.

Disini posisi makhluk termasuk manusia tidak ada peran sama sekali yang berpengaruh dalam mewujudkan sesuatu, ia hanya dijadikan saluran dan sambungan belaka. Daya ikhtiar dan akal pikiran manusia, bagaimanapun besarnya tidak akan mampu mewujudkan sesuatu, tanpa izin dan kuasa Allah. Ikhtiar dan akal manusia hanya berfungsi sebagai sarana dan penyambung dari kuasa dan kehendak Allah Yang Maha Mutlak. Karena itu manusia harus menyadari akan kelemahan dan kekerdilannya dihadapan Allah rabbul izzati. Segala hidup dan kehidupan, bergantung mutlak kepada kuasa dan kehendak Allah, manusia tidak punya daya dan kuasa sedikitpun, kecuali atas kehendak dan kuasa Allah. Inilah yang dikatakan wahdatul wujud.

Artinya: Tidak ada yang berhak disembah atau diibadati kecuali Allah.

Setelah meyakini wahdatul wujud, artinya segala sesuatu yang maujud selain Allah, itu semua bergantung kepada kudrat dan iradat Allah, kita harus meyakini bahwa semua yang dijadikan atas takdir Allah itu tidak ada yang sia-sia, tetapi semua kejadian itu dijadikan untuk saran dan medan pengabdian manusia kepada Allah. Seorang mukmin harus bertekad bahwa segala takdir yang menimpa dirinya, dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja, akan dijadikan sarana beribadah dan mengabdi kepada Allah sebab kalau kosong dari nilai ibadah kepada Allah dia akan terjebak kedalam syirik (mengabdi kepada selain Allah), atau maksiat (durhaka kepada Allah). Hal ini bias disebut wahdatul ma’bud atau tauhidul ibadah.

Artinya: Tidak ada yang dicari untuk ditaati dan dicari untuk dihindari, kecuali peintah dan larangan Allah.

Setelah meyakini bahwa setiap takdir yang dating kepada kita adalah untuk sarana ibadah (pengabdian) kepada Allah, mka kita harus yakin bahwa setiap takdir yang dating kepada kita itu mengandung printah dan larangan Allah yang terperinci, perintah melaksanakan system hidup yang telah digariskan Allah (Al-Islam) dan larangan melaksanakan system hidup yang bukan dari Allah, pada setiap tempat, setiap saat dan setiap keadaan. Kita harus berusaha mewarnai kehidupan kita sehari-hari dengan warna Islam saja, jangan sampai saatpun kita lepas dari nilai Islam, yang telah kita yakini sebagai satu-satunya dinullah; system hidup yang telah digariskan Allah yang dapat membawa kemaslahatan kehidupan di dunia dan akhirat. Inilah wahdatul matlub artinya kebulatan gerak dan langkah sepanjang aturan-aturan Allah.

Artinya: Tidak ada yang dituju atau yang dimaksud kecuali keridlaan Allah.


Setelah kita berjalan di jalan Allah, dengan melaksanakan system Islam dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari, jangan sampai kita menyimpang dari arah dan tujuan yang hakiki yaitu keridlaan Allah. Jauhkan diri kita dari sifat riya, takabur, ambisi, dan tujuan-tujuan duniawi lainnya yang bias menghapuskan nilai amal kita.

Jadi, kita melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya melaksanakan system-sistem Islam dan menjauhi system thaghut itu tujuannya semata-mata ikhlas mencari keridlaan Allah, bukan yang lainnya. Inilah wahdatul maqsud (satu tujuan hanya untuk Allah).

Empat pembahasan diatas itu adalah merupakan inti dari ajaran tauhid yang diterapkan dalam Institut Suffah, dalam usaha membentuk pribadi muwahhid (serba satu), satu dalam aqidah, satu dalam niat (niat ibadah), satu dalam perbuatan, yaitu menurut system Allah, dan satu dalam tujuan yaitu mencari ridla Allah. Dalam istilah lain dikatakan minallah (dari Allah), ‘alallah (diatas jalan Allah) dan ilallah (menuju keridlaan Allah).
Disamping ilmu tauhid dan ilmu-ilmu Islam lainnya, seperti ‘ubudiyah, akhlak, tasawuf, juga ilmu pengetahuan umum, dan keterampilan diajarkan disini, seperti bahasa Belanda, bahasa Arab, bercocok tanam, menenun dan membuat anyaman-anyaman. Kemudian pada awal tahun 1944 dalam masa penjajahan Jepang, Institut Suffah meningkatkan aktifitasnya menjadi pusat latihan militer untuk daerah Priangan. Dari sana terbentuklah kesatuan militer yang bernama “sabilillah” yang nantinya menjadi inti Tentara Islam Indonesia (TII) dikemudian hari.

Demikianlah sekilas pintas melihat dasar, system, kurikulum, dan tujuan pendidikan serta pengkaderan lembaga Suffah, yang sangat berbeda dengan system pendidikan Islam lainnya, semacam pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah yang tidak mempunyai arah yang pasti dalam perjuangan menegakkan Islam juga di Suffah ini diselenggarakan system baiat, yaitu ikrar dan janji setia kepada Allah yang disaksikan oleh pimpinan, yang merupakan syarat berjama’ah dalam Islam sehingga mereka terikat dengan sikap; mendengar dan taat terhadap pimpinan, juga ukhuwah atau persaudaraan di kalangan para siswanya terjalin kuat.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

10 Februari 2013 pukul 15.54

assalamualaikum..semuga urusan mereka dipermudahkan olih Allah..amin..

10 Februari 2013 pukul 18.20

Walaikumsaam, terimakasih sudah berkunjung lagi @mama hhee...!!

Posting Komentar

بسم الله الرحمن الرحيم

POSTINGAN TERBARU