SUNNAH dalam arti; Cara (Methode) Yang Diadakan: Sabda
Nabi
”barang siapa yang mengada-adakan suatu cara yang baik.....
Dan barang siapa mengada-adakan suatu cara yang
jelek........
Orang yang
menetapi SUNNAH, mesti akan mengikuti cara apapun yang datangnya dari
Rasululloh. Cara berAqidah, cara berIbadah, berMuamalah, cara berJuang, cara
sholat dsb wajib mengikuti tata cara yang ditempuh oleh Rasululloh SAW. Pantang
melakukan yang tidak sesuai dengan uswah beliau SAW.
Orang yang
mengaku menetapi SUNNAH, tetapi tidak mengikuti jejak Rosululloh, berarti ia
telah mengada-adakan cara yang jelek (bid’ah), terlebih bid’ah dalam ibadah,
sebagai contoh tentang praktek Sholat yang mestinya diawali dengan takbir
kemudian diakhiri dengan salam, kemudian praktek Sholat tersebut diganti dengan
cara baru yaitu ruku’ dulu atau salam dulu lau kemudian diakhiri dengan takbir,
ini artinya mengada-ada yang tidak sesuai dengan contoh Rasululloh. Praktek
sholat yang demikian hukumnya tidak syah, karena praktek Sholat yang syah
adalah harus tertib sebagaimana telah diatur dalam bab Sholat.
Demikian pula
dalam mempraktekan Rukun Islam yang lima, inipun harus tertib sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasululloh SAW. Diawali dari SYAHADAT, SHOLAT, ZAKAT, SHOUM dan
HAJI. Salah mempraktekan rukun Islam berarti ia telah mengada-ada atau dengan
kata lain bid’ah.
” dari ibnu Abbas ra. Berkata: ” Rasululloh SAW.
Bersabda :” Alloh enggan akan menerima amal perbuatan orang ahli bid’ah,
sehingga ia akan meninggalkan bid’ahnya”. (HR. Ibnu Majah)
SUNNAH dalam arti; Jalan Yang Telah Dilalui:
Suatu perjalanan
Rasululloh dari awal Risalahnya dengan segala pengamalan wahyu Alloh
(al-Qur’an) secara sempurna sampai akhir hayatnya. Perjalanan yang telah
dilalui oleh Rasul adalah suatu perjalanan yang lengkap, pendek kata,
Rasululloh telah menjadikan Qur’an sebagai akhlak semasa hidupnya. Seperti yang
dikatakan A’isyah dalam Hadistnya:
”Bahwa akhlaq rasululloh adalah al-Qur’an”
Perjalanan
beliau dimulai dengan da’wah siir maupun jahr, dengan segala
rintangan-rintangan yang dihadapinya sampai rasululloh SAW. Hijrah ke Habsy dan
ke Yastrib, kemudian beliau Jihad membangun sebuah nilai kemenangan terhadap
musuh-musuhnya sampai MERDEKA-nya Mekah ditangan kaum Muslimin.
Inilah jalan
yang dilalui dalam perjuangannya dan berakhir dengan kemenangan dipihak
Rasululloh. Alloh SWT berfirman :
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Q.S. at-Taubah (9:20)
Rasululloh
bersabda : dari Aisyah ra.
”Aku melaknat mereka dan Allohpun melaknatnya......
Kepada siapa yang meninggalakan SUNNAHKU”
(HR. Thirmidzi)
Rasululloh telah meletakkan
dasar-dasar perjuangan yang harus dilalui oleh setiap pejuang Islam. Dengan
langkah Iman yang diteruskan dengan adanya langkah HIJRAH (Transpormasi lembaga
Daulah) kemudian dilanjutkan dengan JIHAD dan seterusnya.
Adakah perjuangan politik Islam
dewasa ini telah mengalami kegagalan disebabkan faktor tersebut???.
SUNNAH dalam arti ; Kejadian yang terulang kembali.
Firman Alloh SWT:
”Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah
Allah, karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).Q.S.ali Imran(3):137
Dari ayat diatas, maka makna SUNNAH
adalah:
SAUDARAKU....!
Kontek persoalan yang sedang
dihadapi kita dewasa ini, berkisar bagaimana meletakkan dasar Islam dalam
methode perjuangan?. Yang ada hanya perpecahan bukan persatuan dan kesatuan.
Kembali kepada SUNNAH yang pernah ditempuh oleh Rasululloh dan para Khalifah
yang lurus dalam petunjuk adalah satu-satunya jaminan terhindar dari
perpecahan, menuju kepada kesatuan hati, kesatuan pandang dan tujuan.
@kholil
Posting Komentar
بسم الله الرحمن الرحيم